Tuesday, November 22, 2016

kolon serta rektum; guna serta metode campakkan air besar pada orang

guna penting dari kolon ialah meresap air serta elektrolit dari kimus jadi rupa beku berak serta mengabadikan berak hingga dapat dieksresikan. sekeliling 1500 ml kimus kebanyakan melampaui katub iliosaekal menuju perut muda besar tiap hari.

mayoritas air serta elektrolit dalam kimus ini diserap di dalam kolon, kebanyakan cuma meninggalkan sekeliling 100ml dari larutan yang bakal dieksresikan ke dalam berak. pada modalnya segala ion diserap serta cuma meninggalkan 1 sampai 5 miliequivalen tiap ion natrium serta klorida di dalam berak. mayoritas absorbsi di perut muda besar berlangsung di medio proksimal dari kolon, sehingga bisa dikenal pula kolon absorbsi (absorbing colon). (guyton, 2006)

di dalam perut muda besar enggak berlangsung penghancuran karna enggak ada enzim-enzim penghancuran. akan tetapi, kuman kolon melaksanakan penghancuran akan beberapa fiber serta memakainya buat hajat metabolisme mereka seorang diri.

metode campakkan air besar

peregangan haustra dengan cara lamban memberantakkan isi kolon berkembang berkurang buat bisa membereskan absorbsi sisa larutan serta elektrolit. tiga hingga empat kali satu hari, biasanya sehabis makan berlangsung kenaikan jelas kematian. berlangsung peregangan berbarengan segmen-segmen besar di kolon asenden serta transversum, sehingga dalam sebagian detik berak tersorong sepertiga hingga tiga perempat dari jauh kolon.

baca pula: anatomi serta ilmu jaringan tubuh kolon serta rektum

kontraksi-kontraksi massif yang dikasih julukan aksi agregat (mass movement) ini, mendorong isi kolon ke komponen distal perut muda besar, lokasi isi itu di menyimpan hingga berlangsung defekasi. selagi aksi era di kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum berlangsung peregangan rektum yang setelah itu merangsang reseptor cekang di abar-abar rektum serta membawa dampak kontan defekasi.

kontan ini diakibatkan oleh sfingter anus internus (yang terdiri dari otot polos) buat melemas serta rektum bersama kolon sigmoid buat berkontraksi lebih tangguh. bila sfingter ani eksternus (yang terdiri dari otot bagan) pula melemas berlangsung defekasi. karna otot bagan sfingter ani eksternus terletak dibawah pengawasan kesadaran.

peregangan dahulu abar-abar rektum melahirkan perasaan mau campakkan air besar. bila kondisi enggak membolehkan defekasi, defekasi bisa dilindungi atas konsolidasi sfingter anus eksternus dengan cara segaja meskipun berlangsung kontan defekasi. sekresi kolon terdiri dari air mukus alkalis yang fungsinya ialah buat mencegah mukosa perut muda besar dari cedera kimiawi serta mekanis. (sherwood, 2001)

No comments:

Post a Comment